Kawan Cik Jah
Memaparkan catatan dengan label TAZKIRAH. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label TAZKIRAH. Papar semua catatan
Selasa, 1 November 2011
Jumaat, 19 Ogos 2011
Orang Yang Di Kabulkan Doanya
Bismillahirrahmanirrahim,
Banyak orang yang tidak bisa memanfaatkan kesempatan untuk berdoa, padahal boleh jadi seseorang itu tergolong yang mustajab doanya tetapi kesempatan baik itu banyak disia-siakan. Maka seharusnya setiap muslim memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berdoa sebanyak mungkin baik memohon sesuatu yang berhubungan dengan dunia atau akhirat.
Di antara orang-orang yang doanya mustajab.
[1]. Doa Seorang Muslim Terhadap Saudaranya Dari Tempat Yang Jauh
Dari Abu Darda' bahwa dia berkata bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Tidaklah seorang muslim berdoa untuk saudaranya yang tidak di hadapannya, maka malaikat yang ditugaskan kepadanya berkata : "Amin, dan bagimu seperti yang kau doakan". [Shahih Muslim].
Imam An-Nawawi berkata bahwa hadits di atas menjelaskan tentang keutamaan seorang muslim mendoakan saudaranya dari tempat yang jauh, jika seandainya dia mendoakan sejumlah atau sekelompok umat Islam, maka tetap mendapatkan keutamaan tersebut. Oleh sebab itu sebagian ulama salaf tatkala berdoa untuk diri sendiri dia menyertakan saudaranya dalam doa tersebut, karena disamping terkabul dia akan mendapatkan sesuatu semisalnya. [Shahih Muslim]
Dari Shafwan bin Abdullah bahwa dia berkata : Saya tiba di negeri Syam lalu saya menemui Abu Darda' di rumahnya, tetapi saya hanya bertemu dengan Ummu Darda' dan dia berkata : Apakah kamu ingin menunaikan haji tahun ini ? Saya menjawab : Ya. Dia berkata : Doakanlah kebaikan untuk kami karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
"Artinya : Doa seorang muslim untuk saudaranya yang tidak ada di hadapannya terkabulkan dan disaksikan oleh malaikat yang ditugaskan kepadanya, tatkala dia berdoa untuk saudaranya, maka malaikat yang di tugaskan kepadanya mengucapkan : Amiin da bagimu seperti yang kau doakan". Shafwan berkata : "Lalu saya keluar menuju pasar dan bertemu dengan Abu Darda', beliau juga mengutarakan seperti itu dan dia meriwayatkannya dari Nabi. [Shahih Muslim]
Nabi Nuh 'Alaihis Salam dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Ya Rabb! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang-orang mukmin yang masuk ke rumahku dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan". [Nuh : 28].
Dan juga bertentangan dengan doa Nabi Ibrahim 'Alaihis Salam dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Ya Rabbi, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab". [Ibrahim : 41]
Serta Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga diperintahkan seperti itu yang
terdapat dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan". [Muhammad : 19]
Yang jelas permohonan dengan lafazh umum tidak mengharuskan permohonan untuk setiap orang secara kolektif. Mungkin yang dimaksud oleh Al-Qafary bahwa mendoakan kaum muslimin secara kolektif dilarang bila seorang yang berdoa menginginkan keseluruhan tanpa pengecualian dan bukan pelarangan terhadap syariat doanya. [Fathul Bari 11/202]
[2]. Orang yang Memperbanyak Berdoa Pada Saat Lapang Dan Bahagia
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya :Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang". [Sunan At-Tirmidzi,].
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits di atas adalah hendaknya seseorang memperbanyak doa pada saat sehat, kecukupan dan selamat dari cobaan, sebab ciri seorang mukmin adalah selalu dalam keadaan siaga sebelum membidikkan panah. Maka sangat baik jika seorang mukmin selalu berdoa kepada Allah sebelum datang bencana berbeda dengan orang kafir dan zhalim sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya ; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu". [Az-Zumar : 8].
Dan firman Allah.
"Artinya : Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya". [Yunus : 12. Mir'atul Mafatih 7/360]
[3]. Orang Yang Teraniaya
Dari Mu'adz bin Jabal Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)". [Shahih Muslim,]
[4] & [5]. Doa Orang Tua Terhadap Anaknya Dan Doa Seorang Musafir.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
"Artinya : Tiga orang yang doanya pasti terkabulkan ; doa orang yang teraniyaya;doa seorang musafir dan doa orang tua terhadap anaknya". [Sunan Abu Daud,. Sunan Ibnu Majah,]
[6]. Doa Orang Yang Sedang Puasa
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu bahwa dia berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Tiga doa yang tidak ditolak ; doa orang tua terhadap anaknya ; doa orang yang sedang berpuasa dan doa seorang musafir". [Sunan Baihaqi,].
[7]. Doa Orang Dalam Keadaan Terpaksa.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya : Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadanya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi ? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu menginga(Nya)". [An-Naml : 62]
Imam As-Syaukani berkata bahwa ayat diatas menjelaskan betapa manusia sangat membutuhkan Allah dalam segala hal terlebih orang yang dalam keadaan terpaksa yang tidak mempunyai daya dan upaya. Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan orang terpaksa adalah orang-orang yang berdosa dan sebagian yang lain berpendapat bahwa yang dimaksud terpaksa adalah orang-orang yang hidup dalam kekurangan, kesempitan atau sakit, sehingga harus mengadu kepada Allah. Dan huruf lam dalam kalimat Al-Mudhthar untuk menjelaskan jenis bukan istighraq (keseluruhan). Maka boleh jadi ada sebagian orang yang berdoa dalam keadaan terpaksa tidak dikabulkan dikarenakan adanya penghalang yang menghalangi terkabulnya doa tersebut. Jika tidak ada penghalang, maka Allah telah menjamin bahwa doa orang dalam keadaan terpaksa pasti dikabulkan. Yang menjadi alasan doa tersebut dikabulkan karena kondisi terpaksa bisa mendorong seseorang untuk ikhlas berdoa dan tidak meminta kepada selain-Nya. Allah telah mengabulkan doa orang-orang yang ikhlas berdoa meskipun dari orang kafir, sebagaimana firman Allah.
"Artinya : Sehingga tatkala kamu di dalam bahtera, dan meluncurkan bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan keta'atan kepada-Nya semata-mata'. (Mereka berkata) : 'Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". [Yunus : 22]
Dan Allah berfirman dalam ayat lain
"Artinya : Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Alla)". [Al-Ankabut : 65].
Dari ayat di atas Allah mengabulkan doa mereka, padahal Allah tahu bahwa mereka pasti akan kembali kepada kesyirikan. [Fathul Qadir 4/146-147]
Imam Ibnu Katsir berkata bahwa Imam Hafizh Ibnu 'Asakir mengisahkan seorang yang bernama Abu Bakar Muhammad bin Daud Ad-Dainuri yang terkenal dengan kezuhudannya. Orang tersebut berkata : "Saya menyewakan kuda tunggangan dari Damaskus ke negeri Zabidany, pada satu ketika ada seorang menyewa kuda saya dan meminta untuk melewati jalan yang tidak pernah saya kenal sebelumnya", Dia berkata : "Ambillah jalan ini karena lebih dekat". Saya bertanya : "Bolehkah saya memilih jalan ini", Dia berkata : "Bahkan jalan ini lebih dekat". Akhirnya kami berdua menempuh jalan itu sehingga kami sampai pada suatu tempat yang angker dan jurangnya yang sangat curam yang di dalamnya terdapat banyak mayat. Orang tersebut berkata : "Peganglah kepala kudamu, saya akan turun". Setelah dia turun dan menyingsingkan baju lalu menghunuskan golok bermaksud ingin membunuh saya, lalu saya melarikan diri darinya, akan tetapi dia mampu mengejarku. Saya katakan kepadanya : "Ambillah kudaku dan semua yang ada padanya". Dia berkata : "Kuda itu sudah milikku, tetapi aku ingin membunuhmu". Saya mencoba menasehati agar dia takut kepada Allah dan siksaan-Nya tetapi ternyata dia seorang yang tidak mudah menerima nasehat, akhirnya saya menyerahkan diri kepadanya.
Saya berkata kepadanya : "Apakah anda mengizinkan saya untuk shalat?" Dia berkata : "Cepat shalatlah!" Lalu saya beranjak untuk shalat akan tetapi badan saya gemetar sehingga saya tidak mampu membaca ayat Al-Qur'an sedikitpun dan hanya berdiri kebingungan. Dia berkata : "cepat selesaikan shalatmu!", maka setelah itu seakan-akan Allah membukakan mulut saya dengan suatu ayat yang berbunyi.
"Artinya : Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadanya, dan yang menghilangkan kesusahan". [An-Naml : 62]
Tidak terduga muncul dari mulut bukit seorang satria datang ke arah kami dengan menggemgam tombak di tangannya, lalu melempar tombak tersebut ke arah orang tadi dan tombak pun mengenai jantungnya lalu seketika itu orang tersebut langsung mati terkapar. Setelah itu, maka saya memegang erat-erat satria tersebut dan saya bertanya : "Demi Allah siapakah engkau sebenarnya?" Dia mejawab : "Saya adalah utusan Dzat Yang Maha Mengabulkan permohonan orang-orang yang dalam keadaan terpaksa tatkala dia berdoa dan menghilangkan segala malapetaka". Kemudian saya mengambil kuda dan semua harta lalu pulang dalam keadaan selamat. [Tafsir Ibnu Katsir 3/370-371]
Selasa, 12 Julai 2011
Hati Seorang Wanita
Jika seorang wanita itu menangis di hadapanmu,
Itu bererti dia tak dapat menahannya lagi.
Itu bererti dia tak dapat menahannya lagi.
Jika kamu memegang tangannya saat dia menangis,
Dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu.
Dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu.
Jika kamu membiarkannya pergi,
Dia tidak akan pernah kembali lagi menjadi dirinya yang dulu.
Selamanya….
Dia tidak akan pernah kembali lagi menjadi dirinya yang dulu.
Selamanya….
Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah,
Kecuali di depan orang yang amat dia sayangi.
Dia menjadi lemah.
Kecuali di depan orang yang amat dia sayangi.
Dia menjadi lemah.
Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah,
Hanya jika dia sangat menyayangimu,
Tiada lagi rasa egonya,
Hanya jika dia sangat menyayangimu,
Tiada lagi rasa egonya,
Lelaki,
jika seorang wanita pernah menangis kerana dirimu,
Tolong pegang tangannya dengan pengertian.
Dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu.
jika seorang wanita pernah menangis kerana dirimu,
Tolong pegang tangannya dengan pengertian.
Dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu.
Lelaki,
jika seorang wanita menangis keranamu.
Tolong jangan mempersiakannya.
Mungkin kerana keputusanmu, kau merosakkan kehidupannya.
jika seorang wanita menangis keranamu.
Tolong jangan mempersiakannya.
Mungkin kerana keputusanmu, kau merosakkan kehidupannya.
Saat dia menangis di depanmu,
Saat dia menangis keranamu,
Lihatlah matanya….
Saat dia menangis keranamu,
Lihatlah matanya….
Dapatkah kau lihat dan rasakan sakit yang dirasakannya?
Fikirkan….
Wanita mana lagi yang akan menangis
dengan murni, penuh rasa sayang,
Di depanmu dan kerana dirimu..
Fikirkan….
Wanita mana lagi yang akan menangis
dengan murni, penuh rasa sayang,
Di depanmu dan kerana dirimu..
Dia menangis bukan karena dia lemah
Dia menangis bukan kerana dia menginginkan
simpati atau rasa kasihan.
Dia menangis,
Kerana menangis dengan diam-diam
sudah tidak mampu bagi dirinya,
Dia menangis bukan kerana dia menginginkan
simpati atau rasa kasihan.
Dia menangis,
Kerana menangis dengan diam-diam
sudah tidak mampu bagi dirinya,
Lelaki,
Fikirkanlah tentang hal itu.
Jika seorang wanita menangisi hatinya untukmu,
Dan semuanya kerana dirimu.
Inilah waktunya untuk melihat apa yang telah kau
lakukan untuknya.
Fikirkanlah tentang hal itu.
Jika seorang wanita menangisi hatinya untukmu,
Dan semuanya kerana dirimu.
Inilah waktunya untuk melihat apa yang telah kau
lakukan untuknya.
Hanya kau yang tahu jawapannya..
Pertimbangkanlah, kerana suatu hari nanti
Mungkin akan terlambat untuk menyesal,
Mungkin akan terlambat untuk mohon ‘MAAF’!!
Pertimbangkanlah, kerana suatu hari nanti
Mungkin akan terlambat untuk menyesal,
Mungkin akan terlambat untuk mohon ‘MAAF’!!
Bagaimana jika anda menghadapinya?
Jumaat, 28 Januari 2011
Pedoman Bagi Sang Pencinta
Dalam banyak2 pasangan kat luar sana, berapa peratuskah yang bercinta atas jalan dan keredhaan Allah S.W.T.. Berapa peratuskah yang sedar samada cinta yang mereka miliki sesama insan itu terbatas atau tidak dari landasan Islam? Hal ini byk berlaku pada pasangan yang belum berkahwin, berkapel konon... bercinta bagai nak rak 'I lap U sampai mati lah', 'I tak leh idup tanpa U lah'.. Adakah mereka sedar bahawa cinta antara manusia tidak akn berkekalan? Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan yang mengiringi.. Pertemuan dan Perpisahan umpama pasangan sejoli yang tak dapat di pisahkan.
Sedarlah wahai anak2 Adam...
1) Tempuhlah jalan pertengahan dan keseimbangan dalam cinta dan benci. Pesan Rasulullah S.A.W: ''Cintailah kekasih mu biasa-biasa sj, kerana b0leh jadi suatu hari nanti dia akan menjadi ssuatu yang kamu benci. dan bencilah ssuatu yang kamu tidak sukai dengan biasa2 saja, kerana b0leh jadi suatu hari nanti dia akan jadi ssuatu yang kamu sukai''...(Hadis Riwayat; Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majjah dari Abu Hurairah)
2) Imam Ali bin Abi Talib berkata : ''Jadilah engkau sebagai sumber kebaikan dan maafkanlah kesalahan orang lain, kerana kamu melihat dan mendengar sendiri apa yang kamu perbuat. Jika kamu mencintai seseorang, cintailah dia sedang-sedang saja. kerana kamu tidak tahu bila kamu akan mencabut cintai itu. Jika kamu membenci seseorang, bencilah dia sedang-sedang saja. kerana kamu tidak tahu bila kamu akan kembali mencintainya''
3) Riwayat lain mengatakan Allah berfirman : ''Wahai hambaKu, AKU adalah kekasihmu yang pertama, kau cintailah AKU dihari perjanjian, dan tatkala semua pencinta telah pergi meninggalkanmu, sedang AKU menghubungkanmu, maka kembalilah padaKu, nanti akan AKU muliakan engkau dengan kemuliaan pecinta''...
Sesungguhnya cinta ALLAH adalah cinta yang kekal abadi~
Sedarlah wahai anak2 Adam...
1) Tempuhlah jalan pertengahan dan keseimbangan dalam cinta dan benci. Pesan Rasulullah S.A.W: ''Cintailah kekasih mu biasa-biasa sj, kerana b0leh jadi suatu hari nanti dia akan menjadi ssuatu yang kamu benci. dan bencilah ssuatu yang kamu tidak sukai dengan biasa2 saja, kerana b0leh jadi suatu hari nanti dia akan jadi ssuatu yang kamu sukai''...(Hadis Riwayat; Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majjah dari Abu Hurairah)
2) Imam Ali bin Abi Talib berkata : ''Jadilah engkau sebagai sumber kebaikan dan maafkanlah kesalahan orang lain, kerana kamu melihat dan mendengar sendiri apa yang kamu perbuat. Jika kamu mencintai seseorang, cintailah dia sedang-sedang saja. kerana kamu tidak tahu bila kamu akan mencabut cintai itu. Jika kamu membenci seseorang, bencilah dia sedang-sedang saja. kerana kamu tidak tahu bila kamu akan kembali mencintainya''
3) Riwayat lain mengatakan Allah berfirman : ''Wahai hambaKu, AKU adalah kekasihmu yang pertama, kau cintailah AKU dihari perjanjian, dan tatkala semua pencinta telah pergi meninggalkanmu, sedang AKU menghubungkanmu, maka kembalilah padaKu, nanti akan AKU muliakan engkau dengan kemuliaan pecinta''...
Sesungguhnya cinta ALLAH adalah cinta yang kekal abadi~
Jumaat, 31 Disember 2010
Mana Satu Pilihan Hati
Saya bertanya kepada emak, "mak mana satu pilihan hati, orang yang sayangkan kita atau yang kita sayang?
Mak jawab, "dua-dua bukan..''
Saya tercengang. Mak mengukir senyuman.
"Pilihan hati mak adalah yang sayangkan kita kerana Allah.." saya menarik nafas dalam-dalam.
"Macam mana nak tau orang tu sayang kita kerana apa?" Mak diam sekejap berfikir dan kemudian tersenyum.
Rasanya mak dapat menduga apa yang sedang bermain dalam hati anak perempuannya. Mana mungkin saya mampu menyorokkan rahsia hati dari mak sedangkan sekilas saya pun mak mampu membacanya.
"Yang paling tahu hanya Allah.." mak merenung dalam-dalam wajah anaknya.
"Kerana hanya Allah mampu membaca hati hambaNya.." mak menyusun ayat-ayatnya.
"Dan keikhlasan kerana Allah itu akan terserlah keberkatannya tanpa perlu sengaja ditonjokan oleh seseorang tu.."
Saya memintas, "Tak faham.."
Mak menyambung, "Cinta di dalam jalan Allah.. Bertemu kerana sama-sama mencari redha Allah.."
Mak menyambung lagi, "Begini, setiap insan yang bergelar manusia telah Allah ciptakan berpasang-pasangan. Rasa ingin dikasihi antara seorang suami dan isteri suatu fitrah. Automatik boleh ada daya tarikan magnet tu.."
Wajah saya merah, sedikit cemas jika mak dapat mengesan gelora jiwa muda ini..
Mak menyambung, "Setiap manusia telah Allah tetapkan rezeki, jodoh dan maut sejak azali lagi. Persoalannya ialah.. siapakah jodohnya itu?" mak berhenti seketika.
Saya tunduk malu, cuba menyorokkan rasa panas di pipi. Emak buat-buat tidak nampak.
"Mak dulu masa muda ada secret admire. Rajin betul dia hantar surat. Masa tu mak dah tahu yang bercinta sebelum kahwin ni tak halal. Mak nak belajar sungguh-sungguh. Lama budak tu tunggu mak. Akhirnya mak bagi kata putus, mak hanya akan membalas cinta dia jika dia sah suami mak. Dan dia memang bukan jodoh mak, maka tak pernah dia menerima balasan cinta tu," Mak merenung jauh. Saya merapatkan badan kepada emak, semakin berminat dengan kisah lama mak..
"Mak memang tak ada perasaan lansung pada dia ke?" saya menyoal sambil memandang tajam wajah mak.
Emak ketawa kecil.
"Walaupun mungkin ada, mak tak pernah bagi peluang pada diri mak untuk mengisytiharkan perasaan tu. Mak takut pada Allah. Mak bukan seperti rakan sebaya mak yang lain. Mak, seperti kakak.." Mak memandang saya sambil memegang pipi dan dagu saya. Kemudian tangannya mengusap rambut di kepala saya.
"Dulu bila di sekolah, mak pelajar pertama yang bertudung. Mak membawa imej agama. Kawan-kawan dan cikgu-cikgu panggil mak dengan gelaran mak Aji. Sebab zaman tu hujung 70-an dan awal 80-an tak ramai lagi yang bertudung betul menutup auratnya. Zaman tudung nipis dan nampak jambul. Kemudian kawan-kawan mak sikit-sikit ikut bertudung. Akhirnya kami semua dipanggil di perhimpunan. Kami dimarah guru besar kerana bertudung sedangkan ustazah kami bertudung tapi nampak jambulnya.." emak melemparkan pandangan ke lantai.
"Selepas itu ustazah jumpa kami secara persendirian. Ustazah kata dia tak mampu nak pakai seperti kami. Dia suruh kami teruskan.." sambung emak.
Ada getar di hujung suara emak. Kisah silam perjuangan emak di sekolah dahulu sikit-sikit emak ceritakan pada saya. Itulah juga salah satu inspirasi kepada saya untuk bangkit semula setiap kali terjatuh ketika berjuang di sekolah dulu.
"Mungkin kerana personaliti mak, mak menjadi tempat rujukan kawan-kawan mak. Jadi, bila mak nak ambil sesuatu tindakan, mak kena fikir betul-betul sama ada tindakan mak tu akan menyebabkan Allah marah atau tidak. Mak ayah berdosa tak? Dan maruah pembawa agama terjejas tak? Kalau mak membalas cinta si lelaki tadi, bermakna mak sedang menconteng arang di muka-muka pembawa-pembawa agama. Orang akan pandang serong terhadap orang yang bertudung sedangkan kesilapan tu hanya seorang dua yang buat. Besar fitnah akan timbul apabila orang-orang agama mengambil ringan batas syariat duhai anak.." mak menelan air liurnya.
Saya diam. Fikiran saya sedang cuba memahami maksud mak saya.
"Jatuh cinta perkara biasa. Apabila kita jatuh cinta pada seseorang, itu tandanya ada sesuatu keistimewaan pada seseorang tu. Apatah lagi orang yang kita jatuh cinta tu di atas jalan dakwah ni. Tetapi kita kena ingat. Kita tak akan dikahwinkan dengan seseorang atas sebab jatuh cinta atau saling cinta mencintai. Bercouple mungkin. Tetapi bukan berkahwin. Kerana kita berkahwin dengan jodoh kita, jodoh yang Allah dah tetapkan sejak azali. Dan tak mustahil orang yang kita paling benci itulah jodoh kita yang kita akan dikahwinkan dengannya.."
Tiba-tiba air mata saya mengalir. Argh! Ego saya kalah bila mendengar hujah emak.
Emak meneruskan, "Allah itu Maha Adil. Dia tak pernah menzalimi hamba-Nya. Sesungguhnya, yang selalu menzalimi hamba-Nya ialah diri hamba tu sendiri. Sebabnya hamba itu degil. Dia mahukan yang bukan haknya dan yang bukan milik dia. Mencintai seseorang tidak semestinya memilikinya.
Dalam Islam, kita dah diajar untuk saling mencintai antara satu sama lain seperti diri sendiri. Jadi apabila kita mencintai saudara perempuan, kita bebas peluk dia. Tetapi bila dengan lelaki, kita ada batas-batasnya. Orang kafir kata batas-batas ini suatu diskriminasi, tetapi sebenarnya batas-batas syariat itulah yang memelihara kehormatan seorang lelaki dan seorang perempuan.
Cuba renungkan, kita mengenali seorang insan yang amat baik, sempurna agamanya dan rajin. Lalu kita jatuh hati padanya. Ditakdirkan jodohnya dengan insan lain, kita pula dengan yang lain. Tetapi itu tidak bermakna ukhwah antara kita dan dia terputus. Kita dan dia sama-sama mencari redha Allah. Kita dan dia masih boleh sama-sama bekerjasama untuk mencari redha Allah. Perbezaannya, dia halal untuk isterinya sedangkan untuk kita, dia tetap lelaki ajnabi seperti yang awalnya," emak berhenti seketika.
Tentu kering tekak emak menerangkan kepada saya persoalan hati ini.
"Jadi di sini mak nak kamu faham, jatuh cinta bukan perkara luar biasa. Dan berkahwin pun bukan suatu jaminan untuk tak jatuh cinta pada lelaki lain. Kerana itulah ramai isteri yang curang, suami yang curang. Ada orang tukar pasangan macam tukar baju. Apa yang penting ialah kita kena perjelaskan pada diri kita supaya setiap kali kita jatuh cinta, jatuh cinta itu kerana kita jatuh cinta kepada Pencipta dia. Kita beritahu pada diri kita berulang kali yang kita mencintai Allah, kerana itu kita mencintai si dia. Letakkan Allah sebagai sempadan hati kita, segala perkara yang kita cintai dan sayangi termasuk mak ayah adalah kerana mencintai Allah. Dan apabila kita membenci seseorang atau sesuatu, beritahu pada diri sendiri berulangkali yang kita benci sekian-sekian hal kerana Allah semata-mata."
"Hati kita ni walaupun dalam dada kita sendiri, ia tetap bukan milik kita. Kita tak mampu untuk mengawalnya. Hanya Allah yang boleh memegangnya. Sebab tu kita kena dekatkan diri dengan Allah. Sebab kita nak dia pegang kukuh-kukuh hati kita. Bila dia pelihara dan masuk dalam hati kita, itulah nikmat lazatnnya bercinta. Masa tu biarpun satu dunia menyakiti kita, kita tak rasa sakit sebab kita asyik dengan nikmat bercinta dengan Allah. Bercinta dengan Allah sangat berbeza dari bercinta dengan manusia. Kerana tentulah pegalaman bercinta dengan lelaki kaya, rupawan, sempurna dan bijaksana tak sama rasanya bercinta dengan lelaki miskin, hodoh,cacat dan dungu. Betapa nikmatnya cinta Allah, hanya mereka yang pernah merasai sahaja yang mampu mengerti."
"Walau siapapun jodoh yang Allah hantarkan untuk kamu, terimalah dengan hati yang redha. Tak mustahil dia adalah orang yang kita benci. Kalau yang kamu sayang, tak jadi hal lah. Tapi kalau dapat yang kamu tak nak, lantaran kelemahan yang ada pada dia, ingatlah bahawa dalam diri setiap insan telah Allah ciptakan dengan kelebihan masing-masing. Dan mungkin kamu ada kekuatan yang dapat mengubah si lelaki tadi supaya hidup dia bermakna dan mungkin kamu sahaja yang mampu mencungkil kelebihan yang ada pada dia. Mungkin juga si lelaki ini ada sesuatu kelebihan yang kamu sangat-sangat perlukan yang satu dunia tak mampu bagi pada kamu.. Alangkah bertuahnya kamu kalau kamu mengerti setiap pemberian Allah dan belajar untuk bersyukur," sekali lagi berjuraian air mata saya turun. Terasa lemah lutut hendak berdiri.
Emak menarik tubuh saya dan memeluk erat. Pelukan emak sangat-sangat kuat. "Emak dah didik anak emak dari belum lahir untuk mencintai Allah. Sekarang emak serahkan anak emak yang mak sayang sangat ni pada Allah untuk Dia pelihara," emak mengakhiri kata-katanya dengan suara sebak dan air mata yang mengalir ke bahu saya.
Langgan:
Catatan (Atom)